Senin, 16 Desember 2013

Keunikan Tradisi Di Desa TRUNYAN

Keunikan Bali yang ada di Desa Terunyan yang juga merupakan salah satu desa dengan penduduk asli Bali atau Bali Aga yang masih memegang teguh tradisi dari leluhurnya saya yakin akan memancing adrenalin teman traveler untuk segera travel ke Bali dan mengeksplore langsung keistimewaan Desa Terunyan ini.

desa terunyan bali travel 2
Lokasi Desa Trunyan
Desa Trunyan berada dikecamatan Kintamani, berdekatan dengan travel destination lainnya seperti Gunung Batur dan Pura Kintamani. Jadi jika teman traveler datang berkunjung ke Desa Terunyan bisa satu paket dengan mengunjungi travel destination lainnya.
mount batur bali travel destination 15
pura besakih bali travel 17
Adat Istiadat penduduk Desa Terunyan
Seperti yang saya tuliskan diatas bahwa Desa Terunyan memiliki keunikan tersendiri yang menjadikannya sebagai salah satu travel destination yang paling diminati oleh para traveler.
Salah satu ciri khas yang dapat anda lihat dari Desa Trunyan adalah tradisi pemakaman tanpa penguburan ataupun pembakaran mayat seperti umumnya di Bali, namun di Desa Trunyan penduduk yang sudah meninggal akan diletakkan disalah satu kompleks pemakaman dan mayat – mayat tersebut akan diletakkan diatas tanah yang dipagari bambu anyam.
Untuk dapat sampai kelokasi pemakaman ini teman traveler harus menyewa perahu dari Desa Terunyan atau menggunakan kapal dari Batur. Waktu itu saya lebih memilih untuk bermotor sampai kedesa paling ujung karena pemandangan sepanjang Danau Batur sangat indah, jadi  sayang jika harus dilewatkan.
desa terunyan bali travel 1
desa terunyan bali travel 4
desa terunyan bali travel 3
Selama dilokasi pemakaman teman traveler akan dibawa berkeliling oleh seorang guide yang akan menjelaskan semua ritual dan tata cara pemakaman di Desa Terunyan. Awalnya saya tidak percaya bahwa mayat – mayat tersebut hanya diletakkan diatas tanah dan tidak berbau sama sekali. Namun setelah melihat sendiri mayat tersebut berjejer didalam pagar bamboo anyam tersebut dan melihat daging yang mulai membusuk, namun tidak mengeluarkan bau busuk sungguh merupakan hal yang menakjubkan.
Ternyata mayat tersebut tidak berbau karena terserap oleh aroma menyan yang berasal dari sebuah pohon besar yang bernama Taru Menyan.
Pemandangan mengerikan lainnya adalah ratusan tengkorak yang berserakan dan sampah peninggalan mayat – mayat tersebut yang menggunung di lokasi pemakaman. Saya menyebut ini mengerikan karena memang ini bukanlah pemandangan yang biasa.
Keunikan di Desa Trunyan
Keunikan tradisi pemakaman mayat di Desa Trunyan sampai sekarang ini masih mejadi tradisi yang dilakukan secara turun temurun oleh warga setempat. Prosesi orang meninggal di Bali, biasanya dikubur ataupun dibakar. Tapi kalau di desa Trunyan tidak seperti itu, tubuh orang yang sudah meninggal melalui sebuah prosesi dan akhirnya dibungkus dengan kain kapan, dan selanjutnya ditaruh di atas tanah di bawah taru menyan, dikelilingi anyaman dari pohon bambu atau yang disebut ancak saji. Unik bukan…yang cukup aneh juga mayat tidak mengeluarkan bau sedikitpun. jadi kalu kebetulan anda wisata ke Bali dan mengunjungi tempat ini tidak perlu takut dengan bau yang menyengat, karena mungkin bau tersebut sudah diserap oleh Taru/ pohon Menyan yang tumbuh besar di areal pemakaman. Desa Trunyan memang merupakan desa Tua di Bali, yang masih memegang teguh warisan dan tradisi leluhur.
Tradisi Unik di Desa-Trunyan
Jika anda melakukan perjalan tour ataupun wisata keliling Bali, kalau dari Denpasar berjarak sekitar 65 km atau sekitar 2 jam perjalanan dengan kendaraan.. Sebelum sampai di Desa Trunyan, anda akan ketemu beberapa tempat-tempat menarik yang mungkin bisa anda kunjungi, seperti Ubud, Goa gajah, tampaksiring dan penelokan Kintamani. tempat menyaksikan keindahan panorama Danau Batur. Dari penelokan anda turun menuju tepi danau batur tepatnya di Desa Kedisan, di sini dibangun dermaga yang diperuntukkan untuk perahu penyeberangan  menuju Desa Trunyan. Anda bisa menyewa boat, satu buah boat muat sekitar 7 penumpang, berwisata mengelilingi danau Batur yang indah, kemudian melanjutkan penyebrangan mengunjungi Desa Trunyan.
Trunyan sendiri diambil dari kata Taru dan Menyan, taru artinya pohon dan menyan artinya harum, sehingga pohon yang berbau harum diyakini dapat menyerap bau, sehingga mayat tidak mengeluarkan bau. Konon karena perintah raja, khawatir dengan pohon menyan yang baunya harum dan menyengat hidung, membuat banyak orang yang akan mencarinya, nah untuk menghindari hal ini, maka di bawah pohon ditaruh jenazah-jenazah yang diharapkan mengeluarkan bau busuk, jenazah yang diharapkan akan mengeluarkan bau busuk ternyata tidak mengeluarkan bau sama sekali dan taru menyanpun tidak mengeluarkan bau harum lagi. Dan tradisi ini masih berlangsung sampai sekarang.
Tapi tidak semua jenazah di biarkan di alam terbuka di bawah taru menyan, tempat ini hanya diperuntukkan bagi yang meninggal sudah dewasa, meninggal secara normal dan tidak cacat, untuk jenazah bayi di kubur seperti biasanya di Sema Muda dan jenazah yang cacat, meninggal karena tidak normal karena bunuh diri, dibunuh, kecelakaan dikuburkan di Sema Bantas.


1 komentar:

  1. Dafabet Kenya
    Welcome to Dafabet Kenya. Here you can join and play today! Enjoy exciting new casino games, 더킹카지노 sports betting, dafabet 10cric joker betting, hdafabet joker dafabet betting.

    BalasHapus